BeritaDaerah

Dinas Pariwisata Kaltim Fokus Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Pendorong Ekonomi Daerah

21
×

Dinas Pariwisata Kaltim Fokus Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Pendorong Ekonomi Daerah

Sebarkan artikel ini

SAMARINDA, – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi daerah, menyongsong era pasca-minyak dan gas (migas). Langkah strategis ini diambil dengan harapan agar sektor pariwisata dapat menjadi motor penggerak utama dalam pembangunan jangka menengah Kaltim

Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyampaikan bahwa sektor pariwisata memiliki potensi besar untuk mendongkrak ekonomi daerah, terlebih setelah capaian Kaltim yang menempati peringkat keempat dalam Indeks Pembangunan Pariwisata Nasional tahun 2024 dengan nilai 4,54. “Kami sangat optimis pariwisata bisa menjadi salah satu pilar utama ekonomi Kaltim, terutama dalam menghadapi perubahan struktur ekonomi pasca-migas,” ujar Ririn di Samarinda pada Jumat 26 September 2025

Capaian tersebut tidak terlepas dari dampak positif pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang telah meningkatkan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) secara signifikan. Kegiatan MICE ini turut berperan dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, ke Kaltim. Pemerintah daerah optimistis bahwa Kaltim akan semakin berkembang sebagai destinasi wisata utama di Indonesia.

Pasar wisatawan mancanegara yang sangat potensial berasal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Salah satu langkah konkret yang sedang dijajaki adalah pembukaan rute penerbangan langsung Samarinda-Brunei. Ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membuka penerbangan internasional yang langsung menghubungkan daerah-daerah di luar Jakarta.

Meskipun sektor pariwisata di Kaltim menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, Ririn mengakui bahwa yg kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih berada di bawah 10 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan destinasi pariwisata yang sudah mapan seperti Bali atau Yogyakarta. Oleh karena itu, penguatan sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan daerah.

“Ke depan, kami akan fokus pada diversifikasi ekonomi dengan memperkuat destinasi wisata serta menyelenggarakan lebih banyak event berskala nasional maupun internasional. Salah satu kuncinya adalah melalui kolaborasi pentahelik yang solid antara pemerintah, swasta, dan seluruh pemangku kepentingan,” ucap Ririn.

Sebagai contoh, pemerintah Kaltim telah menjadikan perbaikan infrastruktur jalan menuju destinasi wisata di Mahakam Ulu dan Kutai Barat sebagai prioritas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung

Ririn menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan pihak swasta menjadi faktor kunci dalam6 memaksimalkan potensi sektor pariwisata. “Banyak destinasi wisata yang potensial, dan dengan kerjasama yang solid, kami yakin sektor pariwisata Kaltim bisa berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Dinas Pariwisata Kaltim berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi pilar utama dalam transformasi ekonomi daerah, menggantikan ketergantungan pada sektor migas yang mulai menurun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *