
Kaltim, PotretRepublik.Com- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyiapkan rencana pembangunan Pendopo Seniman Jawa sebagai wadah bagi masyarakat keturunan Jawa untuk berkumpul dan mengembangkan kegiatan seni budaya. Namun, rencana tersebut belum akan direalisasikan dalam waktu dekat karena masih menyesuaikan dengan kondisi anggaran daerah.Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengatakan aspirasi pendirian pendopo itu datang langsung dari masyarakat Jawa yang ingin memiliki tempat berkegiatan seperti halnya komunitas etnis lain di Kaltim.“Pendopo Seniman Jawa itu baru rencana. Masyarakat Jawa ini minta kalau bisa ada tempat untuk mereka berkumpul,” ujar Seno Aji di Samarinda, Kamis (9/10/2025)
Menurut Seno, pemerintah daerah memahami keinginan tersebut, namun saat ini pihaknya masih harus menyesuaikan dengan prioritas pembangunan dan kemampuan keuangan daerah.
“Kita lihat dulu, kalau ini dirasa belum terlalu urgent, ya belum kita jalankan. Tapi kalau memungkinkan, kita bisa sisihkan sedikit, mungkin sekitar dua sampai tiga miliar rupiah,” jelasnya.Rencana pembangunan pendopo itu nantinya akan menggunakan dana APBD Kaltim. Namun, sebelum masuk tahap perencanaan fisik, Pemprov masih menunggu kesiapan masyarakat Jawa untuk menentukan lokasi pembangunan.
“Semuanya pakai APBD Kaltim. Nanti dari Dinas Pekerjaan Umum yang akan membangun. Tapi kita tunggu dulu, masyarakat Jawa menyiapkan lahannya. Kalau lokasinya sudah ada, baru kita bantu pembangunannya,” kata Seno.
Ia menambahkan, model pendopo tersebut akan mengacu pada konsep lamin atau balai adat yang telah dimiliki oleh suku-suku lain di Kaltim, seperti Banjar, Kutai, dan Dayak.“Ibaratnya seperti lamin milik masyarakat Dayak. Banjar, Kutai, dan Dayak sudah punya semua. Nah, masyarakat Jawa ini belum ada, jadi kita coba bantu wujudkan,” tambahnya.
Meski begitu, Seno menegaskan bahwa pembangunan pendopo tidak akan dilakukan tahun ini. Pemerintah masih akan memantau ketersediaan anggaran dan kesiapan teknis di lapangan.
“Kalau tahun depan belum bisa, ya dua tahun lagi kita lihat. Prinsipnya, ini bukan proyek yang mendesak tapi lebih ke upaya menjaga keberagaman dan memberikan ruang bagi masyarakat Jawa di Kaltim,” ucapnya.
Lebih lanjut, Seno menilai kehadiran pendopo ini penting sebagai simbol kebersamaan dan wadah pelestarian budaya Jawa di Kalimantan Timur yang selama ini berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
“Saya kira keberagaman ini harus dijaga. Semua suku di Kaltim punya peran. Jadi wajar kalau masyarakat Jawa juga ingin punya tempat untuk menjaga dan melestarikan budayanya,” pungkasnya.











