Kaltim, PotretRepublik.Com – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, menegaskan pentingnya pemanfaatan riset agar tidak hanya berhenti di ranah akademik, melainkan mampu memberikan dampak nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Riset dan Inovasi Daerah yang digelar di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kamis 2 Oktober 2025
“Harapannya, hasil riset yang dilakukan akademisi maupun lembaga riset di kabupaten/kota bisa mendukung hilirisasi dan meningkatkan daya saing daerah,” ujar Sri Wahyuni.
Menurutnya, forum ini bukan sekadar rapat rutin, melainkan ruang penguatan koordinasi lintas sektor antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, akademisi, hingga peneliti. Inovasi, lanjutnya, harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, memberikan kemudahan layanan publik, serta membuka peluang pengembangan sektor unggulan.
Sri Wahyuni juga menekankan riset harus berorientasi pada potensi unggulan di tiap daerah. “Setiap kabupaten/kota punya komoditas yang bisa dikembangkan. Riset harus diarahkan agar hasilnya bisa dimanfaatkan untuk hilirisasi, bukan hanya sebatas slogan dalam dokumen perencanaan,” tegasnya.
Ia mencontohkan kawasan industri di Bontang, Buluminung, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy yang dapat menjadi fokus pengembangan berbasis riset.
Lebih lanjut, Sri Wahyuni mengingatkan agar riset tidak berhenti sebagai skripsi, tesis, atau disertasi yang tersimpan di perpustakaan. “Hasil riset harus bisa diterapkan, menjadi rekomendasi, bahkan mendorong transformasi ekonomi daerah,” jelasnya.
Melalui forum ini, ia berharap lahir pemetaan riset yang lebih komprehensif sehingga dapat menjadi rujukan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi. “Mari manfaatkan forum ini sebagai ruang sinkronisasi nyata agar riset benar-benar mendukung percepatan hilirisasi dan peningkatan daya saing daerah,” pungkasnya
Reporter || Khaidir




